Peningkatan Kinerja Kolam Aerasi Air Lindi Menggunakan Fine Bubble Diffused Aeration : Studi Kasus Pengolahan Sampah Kota Balikpapan

2019 - KEMENRISTEK DIKTI

 

Kata kunci : Aerasi, Fine Bubble Diffused Aeration, TPA Manggar, Air Lindi

Peneliti: Muhammad Ma'arij Harfadli, S.T., M.T, Cut Keumala Banaget, S.T., M.T

Parameter utama dari air lindi yaitu BOD, COD, TSS yang sangat tinggi. Ketika parameter tersebut sangat tinggi akan menyebabkan kandungan oksigen terlarut pada badan air penerima menurun. Oleh karena itu diperlukan upaya pengolahan air lindi. Aerasi merupakan salah satu usaha dalam pengolahan air lindi dengan tujuan meningkatkan oksigen terlarut di dalam air sehingga oksigen tersebut dapat digunakan oleh mikroorganisme untuk menurunkan bahan organik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh aerasi jenis fine bubble diffused aeration dengan memvariasikan diameter nosel terhadap peningkatan oksigen terlarut pada air lindi dan mengetahui seberapa besar penyisihan BOD, COD, TSS setelah perlakuan fine bubble diffused aeration. Penelitian ini merupakan penelitian skala laboratorium yang dilakukan secara batch dengan volume air lindi 25 liter. Waktu aerasi 120 menit. Tekanan udara dari kompresor yaitu 3 bar. Variasi dilakukan pada diameter nosel dari diffuser yaitu 1,5 mm, 2 mm, 3 mm. Hasil penelitian didapatkan BOD awal sebelum pengolahan adalah 512 mg/L pada suhu rata-rata 35 0C. Setelah dilakukan pengolahan dengan aerasi didapatkan BOD air lindi yaitu untuk diameter nosel 1,5 mm adalah 394 mg/l, 2 mm adalah 468 mg/l dan 3 mm adalah 475 mg/l. Penyisihan optimal terjadi pada perlakuan dengan diameter nosel 1,5 mm sebesar 118 mg/l dengan efisiensi sebesar 23,05%. COD awal sebelum pengolahan adalah 853 mg/L pada suhu rata-rata 35 0C. Setelah dilakukan pengolahan dengan aerasi didapatkan COD air lindi yaitu untuk diameter nosel 1,5 mm adalah 656 mg/l, 2 mm adalah 781 mg/l dan 3 mm adalah 799 mg/l. Penyisihan optimal terjadi pada perlakuan dengan diameter nosel 1,5 mm sebesar 197 mg/l dengan efisiensi sebesar 23,09%. Sedangkan TSS awal sebelum pengolahan adalah 802 mg/L pada suhu rata-rata 35 0C. Setelah dilakukan pengolahan dengan aerasi didapatkan TSS air lindi yaitu untuk diameter nosel 1,5 mm adalah 152 mg/l, 2 mm adalah 159 mg/l dan 3 mm adalah 163 mg/l. Penyisihan optimal terjadi pada perlakuan dengan diameter nosel 1,5 mm sebesar 650 mg/l dengan efisiensi sebesar 81,05%. Berdasarkan data perbandingan pengolahan air lindi menggunakan fine bubble diffused aeration dan metode aerasi eksisting dapat dilihat bahwa dengan waktu aerasi 2 jam dapat menyisihkan BOD, COD dan TSS hampir setara dengan metode aerasi eksisting yang dilakukan selama 12 jam. Kesimpulan yang dapat di ambil yaitu metode fine bubble diffuser aeration mempunyai pengaruh dalam meningkatkan penyisihan BOD, COD, TSS pada kolam aerasi di TPA Manggar.