Sivitas akademika Teknik Lingkungan ITK perkenalkan Lubang Resapan Biopori sebagai Pencegahan Banjir dan Konservasi Air Hujan di RT 18 Perumahan POKA Balikpapan

Pengabdian Masy - 15 November 2021 - 12:00 AM

 

Memasuki musim hujan, Banjir merupakan permasalahan yang sering timbul di Balikpapan. Dalam upaya mengurangi banjir, dilakukan sosialisasi dan penanaman lubang resapan biopori oleh sivitas akademika Teknik Lingkugan Institut Teknologi Kalimantan (ITK) di RT 18 Kelurahan Sungai Nangka, Balikpapan Selatan. Kegiatan tersebut dilakukan oleh Tim Pengabdian Masyarakat Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan dari Program Studi Teknik Lingkungan ITK yang diketuai oleh Bapak Muhammad Ma’arij Harfadli, S.T., M.T., dan 2 mahasiswa pengusul kegiatan serta tim. Kedua mahasiswa tersebut yaitu Dhany Achmad Wicaksono dan Qamara Daffa. Materi pelatihan yang diberikan oleh Bapak Fadli tersebut meliputi pengertian lubang resapan biopori, alat dan bahan yang dibutuhkan, ketentuan penanaman lubang resapan biopori, dan manfaat adanya lubang resapan biopori pada tanah.

Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan pada 23 Oktober 2021, di RT 18 Kelurahan Sungai Nangka, Balikpapan Selatan. Dikarenakan kegiatan tersebut dilakukan pada saat pandemi Covid-19, maka kegiatan dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku seperti menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan. Selain dihadiri oleh warga dan ketua RT.18, kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Kelurahan Sungai Nangka yang juga turut memberikan sambutan.

Warga RT.18 Perumahan POKA sangat antusias dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini. Mereka merasa senang karena di lingkungan RT.18 memiliki banyak lubang resapan biopori yang dimana akan membantu wilayah tempat tinggal mereka terhindar dari banjir dan juga dapat melakukan pengomposan secara mandiri di rumah masing-masing. Ketua RT. 18 juga berharap kedepannya dapat terus terjalin hubungan baik apalagi dalam kegiatan lingkungan antara warga RT.18 POKA dengan Mahasiswa Teknik Lingkungan ITK.

Sebanyak 24 lubang resapan biopori yang telah dibuat oleh teman-teman mahasiswa, dengan panjang pipa 80 cm dan lebar diameter 10 cm siap ditanam bersama warga. Penanaman dilakukan tersebar di kawasan RT.18, baik di halaman rumah warga maupun di lahan yang sekiranya menjadi genangan air hujan. Selain untuk mencegah banjir dan menyediakan cadangan air tanah, manfaat lainnya dari biopori adalah sebagai tempat pengomposan sampah- sampah organik seperti dedaunan untuk dijadikan kompos tanaman. Setelah 2 sampai 3 bulan, kompos tersebut dapat dipanen dan dimanfaatkan warga.