Peningkatan Keterampilan Berwirausaha di Masa Pandemi Covid-19 melalui Pelatihan Wirausaha Mandiri Produk Kuliner dan Produk Daur Ulang Sampah Bagi Ibu Rumah Tangga di RT 30 Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara

Pengabdian Masy - 19 Agustus 2021 - 12:00 AM

Negara Indonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah penduduk terbanyak ke-4, sesuai dengan yang diuraikan oleh Worldometer (2021). Beragam profesi dan mata pencaharian pun diminati oleh tenaga kerja, hanya saja pada masa pandemi Covid-19 ini, menyebabkan tidak sedikit tenaga kerja kehilangan pekerjaannya. Oleh karena itu, perlu dilakukan adanya perubahan baru mengenai pehamanan berwirausaha, khususnya pada masa pandemi seperti ini, karena berwirausaha adalah salah satu jalan yang dapat digunakan untuk meningkatkan taraf hidup. Pelatihan kewirausahaan merupakan salah satu solusi yang dapat ditawarkan untuk mewujudkan hal tersebut.

Berdasarkan uraian di atas,  beberapa dosen Institut Teknologi Kalimantan melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM). Tim PkM yang beranggotakan (1) Marita Wulandari, S.T., M.T. (Teknik Lingkungan / Jurusan Ilmu Kebumian dan Lingkungan), (2) Rahmania S.Pd., M.Sc. (Fisika/Jurusan Sains, Teknologi Pangan dan Kemaritiman), (3) Chandra Suryani Rahenda Putri, B.Sc., M.Sc.  (Teknik Lingkungan / Jurusan Ilmu Kebumian dan Lingkungan), (4) Ismi Khairunnissa Ariani, B.Sc., M.Sc. (Teknik Lingkungan/ Jurusan Ilmu Kebumian dan Lingkungan) melakukan pelatihan kewirausahaan untuk produk kuliner dan produk daur ulang sampah Bagi Ibu Rumah Tangga di RT 30, Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara. Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa yang berjumlah 5 orang yaitu (1) Hages Prima Thoriqu Razak (Teknik Industri), (2) Muhammad Aditya Yuniar (Teknik Perkapalan), (3) Cintiya (PWK), (4) Muhammad Mirojul Asrori (Teknik Industri), (5) Donna Angeldita (Teknik Lingkungan). 

 

Kegiatan PkM ini dilaksanakan pada hari Minggu, 8 Agustus 2021 bertempat di RT 30, Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara. Kegiatan ini dihadiri oleh 10 peserta yang berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga dan tergabung dalam PKK. Secara garis besar, kegiatan PkM ini merupakan bentuk peningkatan keterampilan berwirausaha yang dikhususkan untuk produk kuliner; es kopi dan burger, serta produk daur ulang sampah; ecobrick.

Kegiatan pertama yang dilakukan adalah memberikan pelatihan mengenai pembuatan es kopi kekinian yang dibantu oleh mahasiswa. Pada pelatihan ini, dosen dibantu mahasiswa melakukan demontrasi pembuatan es kopi, dengan menjelaskan alat dan bahan yang dibutuhkan, step-by-step pembuatan es kopi, serta strategi berwirausaha selama masa pandemi Covid-19. Para peserta juga diberikan informasi mengenai bagaimana cara mendesain logo/brand sebuah produk, dan dimana kemasan produk es kopi seperti gelas es kopi/cup, sedotan/straw dapat ditemukan. Selain itu, informasi mengenai kemasan produk berdasarkan frekuensi pemakaian juga diberikan.

Setelah demontrasi pembuatan es kopi dilakukan, peserta juga diberikan kesempatan untuk dapat membuat es kopi sesuai dengan arahan yang telah dijelaskan.  

 

 

 

 

 

 

Kegiatan selanjutnya adalah memberikan pelatihan mengenai pembuatan burger. Kegiatan dimulai dengan menjelaskan alat dan bahan yang diperlukan, menjelaskan step-by-step pembuatan burger, melakukan demonstrasi pembuatan burger, dan bagaimana membuat kemasan produk yang menarik. Teknik pengemasan cukup penting untuk diperhatikan karena tampilan produk yang dijual harus mampu memberikan nilai yang berbeda dari produk serupa sehingga dapat meningkatkan daya tarik calon pembeli. Setelah demontrasi pembuatan burger dilakukan, peserta juga diberikan kesempatan untuk dapat membuat burger sesuai dengan arahan yang telah dijelaskan.

 

 

 

 

 

 

Kegiatan terakhir pada adalah pembuatan ecobrick dari sampah plastik yang dilakukan oleh dosen a/n Ibu Chandra Suryani Rahenda Putri bersama dengan ibu-ibu peserta PkM. Karena sifatnya yang tidak mudah terurai, seringkali sampah plastik ini mencemari lingkungan dan pengelolaan sampah plastik disebut menjadi salah satu permasalahan besar di seluruh dunia. Oleh karena itu, tujuan dari pembuatan ecobrick adalah untuk mengurangi sampah plastik, serta mendaur ulangnya dengan media botol plastik untuk dijadikan sesuatu yang berguna. Ecobrick memiliki sifat dasar dari plastik tersebut yaitu kuat, anti-air, dan tahan lama. Selain itu, ecobrick dapat menjadi material substitusi bangunan seperti batu bata merah atau batako. Contoh pemanfaatan pembuatan ecobrick adalah untuk pembuatan meja, kursi, tembok, maupun barang kesenian lainnya. Selain manfaat fungsional, ecobrick juga memiliki nilai ekonomi karena dapat dijual di pasaran. Bahkan, sejumlah bank sampah di beberapa wilayah di Indonesia bersedia membeli ecobrick dengan sejumlah uang tunai.

Diharapkan dengan adanya pelatihan kewirausahaan yang dikhususkan untuk produk kuliner (es kopi dan burger) serta produk daur ulang sampah (ecobrick) ini dapat meningkatkan minat berwirausaha oleh masyarakat RT 30, Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara. Selain itu, pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan dimulai dengan mengelola sampah yang ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif dari sampah plastik.