Pemanfaatan gedebog pisang sebagai media tanam budidaya sayuran oleh himpunan mahasiswa TL ITK

Pengabdian Masy - 05 Juli 2021 - 12:00 AM

Batang Pisang (Gedebog) merupakan bagian dari tanaman pisang (Musa spp) yang berfungsi untuk menopang keseluruhan pohon pisang.  Di Balikpapan, pada umumnya pohon pisang yang dibiakkan maupun yang tumbuh secara liar apabila telah ditebang dan diambil buah serta daunnya akan dibiarkan begitu saja. Populasi tanaman pisang di Kota Balikpapan dapat dikatakan berlimpah, namun dengan masih minimnya pengetahuan masyarakat akan pemanfaatan dari batang pisang.  Batang pisang yang dibiarkan begitu saja akan menjadi tumpukan limbah organik sehingga mengurangi estetika lingkungan. Selain itu, adanya tumpukan limbah batang pisang berpotensi untuk menjadi sarang penyakit seperti tempat kembang biak nyamuk yang mampu menyebabkan demam berdarah. Maka dari itu, diperlukan upaya untuk memaanfaatkan batang pisang agar masalah-masalah seperti terganggunya estetika lingkungan dan tumpukan limbah organik dapat teratasi.

Untuk mengurangi dampak tersebut, dilakukan sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan batang (gedebog) pisang sebagai media tanam budidaya sayuran oleh Tim Pengabdian Masyarakat Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan Institut Teknologi Kalimantan (HIMATL ITK) untuk warga Balikpapan, yang diketuai oleh Ibu Umi Sholikah, S.Si., M.T. dan 3 mahasiswa pengusul kegiatan serta tim. Ketiga mahasiswa tersebut yaitu Akmal Syafiq Buchori, Rifqi Muhammad Adhan dan Ziada Auliyah Fajriyani.

Materi pelatihan yang diberikan oleh Tim Pengabdian Masyarakat tersebut meliputi manfaat menjadikan batang pisang sebagai media tanam, alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan batang pisang menjadi media tanam sayuran, tata cara penanaman serta tata cara perawatan.

Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan pada 27 Juni 2021, di RT 44 Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan Utara. Dikarenakan kegiatan tersebut dilakukan pada saat pandemi Covid-19, maka pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku seperti menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan. Kegiatan dilakukan dengan peragaan tata cara penanaman. Penanaman dilakukan menggunakan benih sayuran sawi dan selada, adapun tata cara penanaman cukup mudah dikarenakan metodenya sama saja dengan menanam di polybag, bedanya medianya menggunakan batang pisang yang dilubangi dengan diameter 5-10 cm dengan kedalaman lubang 10 cm serta jarak antar lubang 10-15 cm, dilanjutkan dengan tanya jawab oleh masyarakat RT 44, kemudian masyarakat dapat menanam secara langsung sesuai dengan materi yang diberikan pada saat peragaan di tempat yang telah disiapkan oleh tim.

Setelah praktik penanaman yang dilakukan masyarakat selesai, untuk selanjutnya menunggu hasil dari penanaman yang dilakukan dengan jangka waktu tumbuh tanaman sawi dan selada serta dilakukannya pemantauan serta perawatan terhadap benih sayuran yang ditanam.